Jumat, 12 April 2013

Puisi - Senja Nan Kelabu


Senja Nan Kelabu
oleh : N Alfian A 


Terlantung-lantung dalam hamparan nirwana
Angin-angin bergemuruh mengajak aku berbicara
Desirannya menuntun aku berimajanisasi dalam khayalan
Oh  khayalan membatasi aku tersengat terbawa terik sinar
Gerah, panas, bercampur membasahi keringat tubuh ini
Menanti angin untuk menyapu benih keringat ini
Segar dan penuh dahaga bila hembusan itu datang
Lelah, letih hilang bagaikan diterjang gelombang pasang
Ku tatap arah awan menandakan perubahan
Senja menghampiriku dengan desiran khas lautan permai
Burung-burung menjadi pelengkap menunduknya cahaya sukma
Gelombang laut tak pernah lelah menerjang gumpalan pasir
Aku masih berdiri menyambut senja diatas desiran gelombang
Ufuk barat semakin redup  terhanyut dalam lautan permai
Kicauan burung  menandai awan akan bergemuruh
Berbaris bagaikan kesatuan yang mau perang
Tepian laut semakin basah oleh terjangan gelombang
Merubah senja menjadi gelisah tersayup hamparan angin
Awan merubah senja menjadi kelabu
Ingin rasanya tubuh ini diterjang gempuran gelombang
Senja tak lagi permai yang penuh dengan kesejukan
Ku rebahkan penat yang selalu menemani diatas gumpalan pasir
Awan tak lagi bersahabat
Memercikkan air matanya menyiram rasa penat yang melanda
Biarlah senja nan kelabu ini menghilangkan rasa penatku
Menanti sang rembulan bersinar namun tak melupakan senja kelabu
Senja kelabu menandai sebuah nirwana merajut asa
Merangkai seuntai bintang walau tak bisa digenggam
Merangkai asa untuk kembali bertemu senja yang permai
Sang surya pasti mendengar keluh kesahku
Membawaku bertemu senja di tepian sapuan gelompang pasang

(Yogyakarta, 12 April 2013, 19:28)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.