Jumat, 05 April 2013

Puisi - Awan, Cinta dan Rumput Gersang


Awan, Cinta dan Rumput Gersang
Oleh : N Alfian A


Awan awan di langit jogja bagaikan romantisme dua sejoli
Melayang bersama-sama mengarungi dunia
Sepercak kelembutan mengkalbu dalam benih-benih udara
Angin-angin bertebaran dengan penuh dahaga
Dewa langit menyerukan gelombang-gelombang kesejukan
Di berbagai sudut-sudut Kota berhembus badai asmara
Menandai lahirnya estetika dua samudra yang berlawanan
Menguras benih-benih fatamorgana dalam butiran-butiran cinta
Cinta yang sebagian orang pada gila akan arti estetikanya
Tertipu karena tak tahu dan merasa sudah tahu
Awan pasti tersenyum melihat cinta terbang terus menggapainya
Memberikan sepucuk bunga matahari biar slalu bersinar
Memberikan minum biar hujan terkendali dengan sesuka hati
Mengurangi kontradiksi biar mendung tak bisa terjadi
Kasihan rumput-rumput di bawah sana
Menanti cinta turun setelah usai menggapai awan
Rumput-rumput menanti awan menyiramnya dengan air-air kesejukan
Manis, tawar bahkan pahitpun rumput-rumput tak mengeluh
Baginya air itu penyemangat ketika mau runtuh
Gersang bagaikan sebuah teman dalam perjalanan hikayatnya
Merajut mimpi-mimpi untuk bisa merubah dinamika keabadian
Awan pun menangis melihat celoteh rumput-rumput yang gersang
Matahari tidak Nampak batang hidungnya ke permukaan bumi
Namun cinta terdiam dalam balutan tangisan awan yang begitu lantang
Dewa langit menyuruh bintang memancar ketika malam datang
Embun pagi menyiram rumput-rumput yang masih tertidur
Angin-angin bergejolak membangkitkan semangat rumput gersang
Cinta menuai benih kerinduan untuk menatap awan yang sedang bercahaya
Cinta tersenyum karena awan tahu kalau
Kehidupan itu saling memberi dan melengkapi
Meberi kenikmatan dengan segala kepunyaan
Melengkapi dengan jeritan kesusahan dan pengorbanan


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.