Senin, 15 April 2013

TEASA Lintas Generasi, Harapan Baru TEASA dan Kesenian Pati


TEASA Lintas Generasi, Harapan Baru TEASA dan Kesenian Pati
Oleh Noor Alfian Asslam


Teater Salafiyah atau yang biasa di sebut TEASA.  Sebuah media dakwah bagi pelajar Madrasah Salafiyah Kajen. Teater yang dibentuk pada tahun 2007 itu hingga sekarang telah merubah dinamika teater di Kota Pati. Banyak prestasi yang telah di dapat TEASA, yaitu juara 2 Teater tingkat Se-Karisedenan Pati pada tahun 2008, juara 2 Teater se-Karisendan Pati pada tahun 2009, juara 1 Drama Bahasa Arab di Unnes pada tahun 2009, dan juga juara drama tingkat Kecamatan.  TEASA yang dilatih Arif Sutoyo tersendiri telah menjadi magnet ekstra kulikuler terfavorit yang ada di MA Salafiyah. 
Hal ini bisa dibuktikan pada tiap tahunnya, bawha siswa-siswi yang mau ikut teater semakin meningkat. Namun mereka harus bersaing dengan teman-teman lainnya untuk bisa masuk TEASA. Karena TEASA membatasi peserta yang memiliki potensi yang istimewa untuk masuk dan bergabung di TEASA. Tentunya mereka yang punya acting baik, serta memiliki tanggung jawab dan konsisten lah yang berhak bergabung di TEASA. TEASA kin telah berkembang pesat. Saat ini telah menghasilkan 6 generasi. Baik yang sudah lulus sekolah maupun yang masih aktif sekolah. Dan tentunya mereka yang sudah lulus sekolah mempunyai prestasi yang lumayan baik ketika masih sekolah. Tercatat mereka yang telah lulus sekolah kini telah melanjutakan ke Perguruan Tinggi Nasional maupun Swasta. Ada yang di Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Surabaya, Kudus maupun Pati.
Dan hal itu di manfaatkan betul oleh Jono, Alfian dan Hakim. Mereka bertiga membentuk TEASA khusus alumni yang mereka namai TEASA Lintas Genarasi. Dengan tujuan sebagai wadah tempat  berkarya para alumni TEASA untuk selalu berkesenian, bersilaturrahmi para alumni, serta meningkatkan dan menambah pengetahuan bagi adik-adik yang masih sekolah dalam masalah teater maupun drama. Jelas dengan terbentuknya TEASA Lintas Generasi akan selalu menambah perubahan serta suntikan moril buat mereka yang duduk di bangku sekolah. Awalnya mereka bertiga yaitu, Jono, Alfian dan Hakim itu saling sharing mengenai kesenia Jogja. Dengan keresahan mereka melihat kesenian di Pati yang masih minim, akhirnya terbentuk lah TEASA Lintas Generasi. Harapannya untuk merubah dinamika kesenian di Salafiyah serta di Pati sendiri. TEASA Lintas Generasi pun telah diresmikan oleh Ketua Yayasan Salafiyah yaitu Bp. H. Ulil Albab, S,Ag. Peresmian itupun bersama melengkapi rangkaian acara TEASA Pulang Kampung yang pertama. Acara yang dilaksanakan pada 24 November 2012 itu telah mendapat apresiasi yang luar biasa dari kalangan siswa-siswi  MA Salafiyah maupun para guru-guru. Banyak pementasan yang telah mewarnai acara tersebut. Diantaranya penampilan siswa-siswi MA Salafiyah itu sendiri dan tak ketinggalan para alumni semakin melengkapi dengan pementasannya.  Dan diharapkan acara TEASA Pulang Kampung ini terlaksana setiap tahunnya sebagai media silaturahmi antar alumni serta ikut merubah dinamika kesenian di MA Salafiyah maupun Pati.
TEASA Lintas Generasi kini telah menjadi harapan tersendiri bagi anggotannya yang masih duduk di bangku sekolah. Meraka semakin lebih bersemangat lagi untuk selalu berkarya lewat aksi-aksinnya. Dan diharapkan juga untuk selalu berpestasi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Kini TEASA Lintas Generasi bisa menjadi harapan baru untuk membawa TEASA menjadi lebih baik lagi. Serta merubah dinamika kesenian local di MA Salafiyah maupun di Kota sendiri. Dengan banyaknya alumni yang telah berkecimpung di dunia sastra bahkan ada yang di teater. Jelas hal itu menjadi harapan baru bagi TEASA untuk saling berbagi ilmu yang bermanfaat khususnya dalam bidang sastra dan teater.


Yogyakarta, 15 April 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.